#Kamu itu berharga, what ever lah apa yang orang lain katakana tentang kamu itu semua NGGAK PENTIING, Tuhan kan ciptain kita untuk melakukan yg terbaik, So knpa kita nggak mulai dari HARII INI???

#Tuhankuu yang kusayang bila rencanamu itu lebih indah dari mimpiku, berikan aku kekuatan yaah untuk jalani rencanamu itu…)

@SUKSES itu TUJUAN bukan pilihan@__Nia Heriani***Naya

Jumat, 30 Maret 2012

Apa sii "ASAM LEMAK" itu???

Mengenal Asam Lemak Asam lemak, bersama-sama dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam ini mudah dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida). Fungsi lemak dalam tubuh dikenal sebagai : 1. bahan bakar metabolisme seluler 2. merupakan bagian pokok dari membran sel 3. sebagai mediator atau second massenger aktivitas biologis antar sel 4. sebagai isolasi dalam menjaga keseimbangan temperatur tubuh dan melindungi organ-organ tubuh 5. pelarut vitamin A, D, E, dan K agar dapat diserap tubuh. Sedangkan asam lemak tak jenuh mempunyai fungsi yang lebih kompleks , antara lain : sebagai bioregulator endogen, misalnya dalam pengaturan homeostasis ion, transkripsi gen, signal transduksi hormon, mensintesis lemak, serta mempengaruhi pembentukan protein. Berdasarkan struktur kimianya, asam lemak dapat dibedakan menjadi asam lemak jenuh (saturated fatty acids=SFAs) yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Sedangkan asam lemak yang memiliki ikatan rangkap disebut sebagai asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acids), asam lemak tak jenuh ini masih dibedakan lagi menjadi dua kelompok besar yaitu Monounsaturated fatty acids (MUFAs), dimana ikatan ikatan rangkapnya hanya satu, dan Polyunsaturated fatty acids (PUFAs) dimana ikatan rangkapnya lebih dari satu. PUFAs dibedakan lagi menjadi dua bagian besar yaitu : asam lemak Omega-6 Cis dan asam lemak Omega-3 Cis (berdasarkan letak ikatan rangkapnya pada ikatan karbon nomor berapa dilihat dari gugus omega ). Penambahan lemak dalam makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur makanan menjadi lembut serta gurih. Di dalam tubuh, lemak menghasilkan energi dua kali lebih banyak dibandingkan protein dan karbohidrat, yaitu 9 kkal/gram lemak yang dikonsumsi. Dalam mengkaji hubungan antara diet lemak dengan penyakit jantung perlu diperhatikan proporsi energi yang berasal dari lemak serta jenis lemak yang dikonsumsi. Dianjurkan konsumsi lemak sebesar 30% atau kurang untuk kebutuhan kalori setiap harinya, yang terdiri dari 10% asam lemak jenuh, 10% asam lemak tak jenuh tunggal dan 10% asam lemak tak jenuh ganda. Secara umum lemak hewani umumnya banyak mengandung asam lemak jenuh (SFAs=Saturated fatty acids),sementara lemak nabati lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (MUFAs= Monounsaturated fatty acids) maupun ganda (PUFAs=Polyunsaturated fatty acids) kecuali minyak kelapa. Bahan Makanan sumber SFAs, MUFAs dan PUFAs Tipe Lemak: Asam Lemak Jenuh(SFAs) Sumber : Minyak kelapa, daging berlemak, kulit ayam, susu “full cream”, keju, mentega, kelapa, minyak inti sawit, minyak kelapa sawit. Tipe Lemak: Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFAs) Sumber : Alpokat, margarine, minyak kacang tanah, minyak zaitun, minyak biji kapas Tipe Lemak: Asam lemak tak jenuh ganda (PUFAs) Sumber : Minyak wijen, margarin, minyak kacang kedelai, minyak jagung, minyak biji matahari. Sumber : Whitney,” Understanding Nutrition”, 1990 Makanan yang berasal dari hewani selain mengandung asam lemak jenuh juga mengandung kolesterol, dengan demikian mengurangi asupan makanan ini akan memberi keuntungan lebih yaitu pembatasan asupan kolesterol. Sebaliknya, makanan nabati kecuali minyak kelapa sedikit mengandung lemak jenuh dan tidak mengandung kolesterol. Studi klinik dan studi menggunakan hewan percobaan , memberikan petunjuk bahwa penggantian asam lemak jenuh dengan asam lemak tak jenuh dalam diet, berhasil menurunkan kadar kolesterol total dan LDL dalam darah tanpa menurunkan HDL, sehingga menurunkan resiko penyakit jantung koroner. Daftar komposisi asam lemak jenuh bahan makanan (dalam 100 gram bahan makanan ) Minyak kelapa : 80,2 Mentega : 44,1 Minyak biji kapas : 32,7 Kelapa tua : 29,4 Lemak babi : 28,4 Minyak wijen : 26,4 Margarine : 21,0 Susu bubuk “full cream” : 16,3 Keju : 11,3 Sumber : Bagian Gizi RSCM & Persatuan Ahli Gizi Indonesia , “Penuntun Diit”, 1999 Daftar komposisi asam lemak tidak jenuh bahan makanan (dalam 100 gram bahan makanan) Minyak biji bunga matahari : 84,6 Minyak ( jagung, kacang kedele ) : 80,0 Minyak zaitun : 75,7 Minyak (kacang tanah, wijen) : 70,0 Minyak biji kapas : 62,0 Lemak babi : 60,0 Margarine : 53,3 Kacang tanah : 30,3 Mentega : 25,4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar